Halo, teman-teman. Mungkin sebagian dari kalian pernah mendengar istilah anxiety attack, bukan? Sekilas sepertinya seputar rasa cemas dan khawatir, ya? Eits, yakin? Yuk, cari tahu lebih dalam... Go! Go!
- Pengertian Anxiety Attack
- Anxiety Attack = Panic Attack?
- memiliki pemicu spesifik (ujian, pergaulan, pekerjaan, keluarga, atau masalah kesehatan)
- kondisi tidak dapat didiagnosa
- tidak separah panic attack
- biasanya berkembang secara bertahap ketika seseorang merasa cemas
- dapat diiringi gejala fisik seperti jantung berdebar
b) Panic attack :
- tidak memiliki pemicu spesifik
- bisa menjadi gejala dari panic disorder, kondisi dapat didiagnosa
- memiliki gejala yang parah
- dapat terjadi ketika seseorang sedang merasa tenang ataupun cemas, bahkan ketika tidur
- dapat diiringi gejala fisik dan mental yang membuat seseorang tidak dapat mengendalikan rasa takutnya dan ingin mengakhiri hidup
- terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi dalam waktu tertentu
- Gejala Anxiety Attack
- khawatir dan takut
- gelisah
- masalah tidur
- kesulitan dalam berkonsentrasi
- kesedihan
- mudah marah atau tersinggung
- merasa tertekan dan terburu-buru
Gejala fisik :
- perubahan detak jantung
- tekanan di kepala dan leher
- sakit kepala
- mual dan diare
- berkeringat
- mulut kering
- merasa sesak di tenggorokan dan kesulitan bernapas
- gemetar
- merasa pusing
Tidak semua gejala di atas dialami penderita anxiety attack. Anxiety bisa terjadi secara ringan, menengah, hingga parah tergantung dengan hal pemicu yang dialami seseorang dan bagaimana cara ia dalam menghadapinya.
- Penyebab Anxiety
- tekanan pekerjaan- masalah keuangan- masalah keluarga atau hubungan dengan orang lain- perceraian, perpisahan- perubahan situasi kehidupan (pindah rumah, tempat kerja)- memiliki masalah kesehatan yang kronis
Anxiety juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan yang lain, misalnya :
- ketakutan khusus (phobia)
- OCD
- PTSD
- faktor genetik
- stres berlebihan
- riwayat mengkonsumsi obat terlarang atau alkohol
- konsumsi sejumlah obat
- pengalaman traumatik
- Tips Gaya Hidup Sehat
1. Ketahui tandanya
Kita tentu harus mengetahui tanda-tanda apa yang timbul saat kita mengalami perasaan stres atau cemas yang berlebihan. Misalnya, kita merasa sakit kepala, kesulitan untuk tidur, ataupun nafsu makan yang tidak teratur dapat mengindikasikan diri kita sedang merasa tertekan dan membutuhkan waktu untuk beristirahat sejenak.
2. Pahami faktor pemicu
Kita juga perlu memahami faktor pemicu dari rasa kecemasan kita. Mungkin karena pekerjaan kita menumpuk, masalah dengan teman atau keluarga, atau bisa juga karena kegagalan dalam mencari pekerjaan. Kita bisa, lho membagi semua masalah kita dengan orang lain sehingga beban pikiran menjadi lebih ringan dan kita menjadi lebih mudah menerima diri sendiri.
3. Melakukan diet
Gaya hidup yang sibuk memaksa kita harus bekerja dengan cepat dan tepat waktu, termasuk dalam memilih makanan. Seringkali kita lebih memilih untuk memesan makanan cepat saji daripada repot-repot memasaknya. Kalian bisa membuat rencana untuk diet. Eits, tentu diet yang sehat, ya! ganti makanan cepat sajimu dengan buah dan sayuran yang segar dan bergizi. Buat makanan sehat yang mudah seperti sandwich isi sayuran, jus buah, ataupun salad. Nom nom!
4. Berolahraga
Olahraga adalah hal yang paling membosankan, bukan? (termasuk penulis *Ups) Haha, just kidding! Yuk, mulai biasakan diri untuk berolahraga. Kalian bisa melakukan pemanasan ringan dengan duduk atau bangun sejenak dari tempat dudukmu dan lakukan stretching selama 10-15 menit. Tidak lama, bukan? Tapi kalau kita lakukan secara rutin, manfaatnya sangat besar lho!
5. Latihan berbagai teknik relaksasi
Sekarang, sudah banyak teknik relaksasi yang berseliweran di media sosial. Kita dapat melakukan yoga, pilates, dan meditasi. Luangkan waktu khusus secara rutin untuk melakukan relaksasi dan pelajari beberapa teknik yang dapat meredakan stres dan rasa cemas. Melalui yoga ataupun meditasi, peredaran darah kita menjadi lebih lancar dan kita pun lebih dapat mensyukuri apa yang kita miliki.
6. Bersosialisasi
Bersosialisasi dengan positif dapat membantu kita dalam meredakan stres dan rasa cemas yang berlebihan. Setelah seharian suntuk bekerja dan belajar, habiskan waktu dengan orang-orang terdekat adalah cara terbaik melepaskan penat. Kalian bisa berkumpul bersama teman atau keluarga untuk sekedar makan malam bersama, minum teh, hingga menonton TV. Bersosialisasi juga membuat kita semakin menyadari ada banyak orang yang mendukung kita di setiap kondisi yang kita alami.
7. Membuat target
Yups, membuat target adalah langkah akhir yang bisa kalian lakukan. Dengan membuat target dalam satu hari ataupun satu minggu, kita bisa mengorganisir tugas dan waktu yang harus kita penuhi. Hal ini juga dapat menghindari kita dari stres dari deadline yang begitu mepet hanya karena kesalahan sendiri. Apalagi kalau bukan lupa, ya kan? Hihihi. Targeting juga membuat kita lebih teratur dan puas dengan hasil yang telah kita raih.
Hoho, sudah sampai di akhir pembahasan, nih! Gimana, gimana? Sekarang kalian sudah paham, kan tentang anxiety attack? Pada dasarnya, anxiety attack tergantung pada masing-masing pribadi dalam menghadapinya dan diri kita-lah yang paling memahami setiap perasaan dan reaksi yang kita lakukan terhadap sesuatu. Untuk itu, dari sekarang, yuk coba kenali diri sendiri lebih dalam dan jangan pernah sekalipun melakukan 'self diagnose', ya! Kalian bisa menghubungi tenaga profesional jika merasa ragu. Have positivity overload~
Salam, Lavender Girl.
---------------
Source: https://www.medicalnewstoday.com/articles/307863#causes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar