05 Oktober 2018

7 Jenis Plastik yang Digunakan Dalam Kehidupan Sehari-hari

   

       Saat ini, kita sering sekali menggunakan plastik untuk keperluan sehari-hari. Tapi, apakah kalian tahu kalau sebetulnya plastik itu bermacam-macam berdasarkan jenisnya? Mari kita simak bersama apa aja sih jenis-jenis plastik itu dan bagaimana cara menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari? Ok, let's check this now!


1. Polyethylene Terephthalate (PET/PETE)

       Jenis ini yang paling sering kita temukan. Kalau kalian melihat tanda segitiga dengan angka 1 di dalamnya, berarti plastik itu masuk dalam jenis polythylene. Biasanya kita temukan pada kemasan air mineral, botol kecap, minyak goreng, saus sambal, dan sebagainya.
  
       Ada beberapa ciri-ciri yang mudah dikenali dari jenis plastik PET/PETE ini, antara lain jernih, kuat, tahan pelarut, kedap air dan gas, serta mudah lunak jika berada pada suhu 80° Celcius.

       Kalau dipakai berulang-ulang, apalagi untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botolnya itu akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, sebaiknya jenis kemasan plastik yang satu ini disimpan di tempat yang sejuk dan hidarkan dari tempat yang memiliki suhu di atas 80° Celcius.

2. High Density Polyethylene (HDPE)

       Jenis plastik ini bisa kalian temukan pada plastik kemasan yang diberi tanda segitiga dengan nomor dua di dalamnya. HDPE biasanya terdapat dalam botol deterjen, jus kemasan, minyak, serta beberapa produk susu kemasan.

       Ciri-ciri HDPE yang bisa Anda kenali adalah semi fleksibel, tahan bahan kimia, dan lembab. Meskipun dikenal cukup aman dari reaksi bahan kimia, tapi jenis plastik HDPE ini bisa berubah lunak jika berada pada suhu 75° Celcius.

       HDPE direkomendasikan untuk satu kali pemakaian saja, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Nah senyawa ini bisa mengakibatkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, gangguan menstruasi bahkan bisa menyebabkan keguguran bagi ibu hamil, jadi perlu berhati-hati ya.

3. Polyvinyl Chloride (PVC)

       Jenis plastik yang ini mungkin sudah cukup familiar di kalangan masyarakat dalam wujud pipa peralon atau pipa PVC. Jenis plastik ini memiliki tanda gambar segitiga dengan nomor tiga di dalamnya.

       Tapi jangan salah, ternyata PVC banyak digunakan untuk mengemas mentega, margarine, dan minyak goreng karena tahan terhadap minyak dan memiliki permeabilitas yang rendah terhadap air dan gas. PVC juga digunakan untuk mengemas perangkat keras (hardware), kosmetik, dan obat-obatan.

      PVC ini memiliki sifat kuat dan cukup keras, namun bisa berubah menjadi lunak jika berada pada suhu 80° Celcius. PVC banyak digunakan sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan lain-lain. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.

       Meskipun begitu, PVC juga mengandung komponen berbahaya yang terdiri dari vinyl chloride monomer VCM), ester ftalat (DEHP, DIDP), senyawa Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang bisa merusak organ tubuh ginjal dan hati.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)

       Bergambar segitiga dan diberi nomor empat, jenis plastik ini biasa disebut LDPE. Umumnya digunakan sebagai plastik pembungkus makanan, dan kantung plastik supermarket yang biasa Anda gunakan. Sifat dari plastik ini kuat, fleksibel, kedap air, permukaannya tidak jernih dan dapat berubah menjadi lunak jika berada pada suhu 70° Celcius.

       LDPE memiliki kemampuan perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia dan menjadi salah satu jenis plastik yang sering digunakan untuk membungkus makanan dan minuman.

5. Polypropylene (PP)

     Polypropylene akan Anda temukan pada plastik dengan gambar segitiga bernomor lima. Plastik ini biasanya ditemukan pada kotak makanan, atau botol obat. Botol berbahan PP tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, tapi akan melunak pada suhu 140° Celcius.

     Polypropylene merupakan jenis plastik terbaik untuk digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia, dan cukup tahan terhadap suhu panas.

6. Polystyrene (PS)

       Jenis plastik Polystyrene ini juga dikenal dengan sebutan styrofoam. Jenis kemasan ini memiliki sifat kaku, buram, terpengaruh terhadap lemak dan pelarut, cukup mudah dibentuk dan berubah menjadi lunak jika berada pada suhu panas 95° Celcius.

       Wadah styrofoam dapat ditemukan sebagai kemasan makanan beku, hidangan siap saji, bahkan dapat dibuat sebagai piring, garpu, kemasan kopi dan sendok plastik. Styrofoam diketahui bisa mengeluarkan zat styrene jika dipanaskan apalagi ketika menggunakan microwave.

       Zat styrene sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kerusakan otak, menggangu sistem reproduksi, hingga sistem syaraf. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk menghindari jenis kemasan ini sebagai kemasan makanan atau minuman.

7. Polikarbonat

      Jenis plastik Polikarbonat ditandai dengan gambar segitiga dengan nomor tujuh. Plastik ini merupakan jenis plastik polikarbonat (PC) dengan ciri-ciri tidak mudah pecah, ringan, dan jernih. Polikarbonat cukup aman, dan sering digunakan pada galon air minum, bahkan botol susu bayi, selama tidak tergores dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

       Namun pada dasarnya, polikarbonat mulai tidak direkomendasikan lagi sebagai kemasan makanan atau minuman, karena mengandung residu bisfenol A (BPA) yang sangat berbahaya bagi tubuh. Jumlah zat kimia yang akan dikeluarkan tergantung pada suhu udara pada saat itu.

       Itu tadi jenis-jenis plastik yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kita perlu mengurangi pemakaian bahan plastik ya, karena plastik sebetulnya tidak dianjurkan dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Kita juga bisa mengganti penggunaan plastik dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan lebih sehat untuk kita gunakan.

So, why don't we start to reduce plastic now?



Salam, Lavender Girl.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar